Perhatikanlah Kronologi Pembangunan Jembatan Kaca di Toraja Habis Rp 4 Miliar
Jembatan kaca serupa di negara China akan ada di Objek Wisata Religi Patung Yesus Buntu Burake, Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Jembatan kaca yang diklaim hanya satu di Sulsel itu di pastikan juga akan usai pelaksanaannya diakhir bln. ini. Mengenai panjang jembatan 90 mtr..
info terkait : harga kaca per meter
” Kita juga akan rampungkan akhir bln. ini. Semuanya kacanya telah datang, tinggal pemasangan sedikit sekali lagi usai “, tutur Edison, kontraktor project, Minggu (21/1/2018) malam.
Project jembatan kaca yang menelan cost Rp 4 miliar ini didesain oleh PT Mari Bangun Persada Spesialis. Bahan kaca yang dipakai merupa kaca tempered glass (tahan panas) berstandar SNI buatan Indonesia dari Kota Surabaya.
baca juga : pipa PVC
Di ketahui, kaca tempered yaitu type kaca yang mempunyai kemampuan yang begitu tinggi dibanding dengan kaca umum.
Jembatan kaca panjang 90 mtr. yang dibuat di Objek Wisata Religi Patung Yesus Buntu Burake, Makale, Tana Toraja, Sulsel.
Jembatan kaca panjang 90 mtr. yang dibuat di Objek Wisata Religi Patung Yesus Buntu Burake, Makale, Tana Toraja, Sulsel. (risnawati/tribuntoraja. com)
Kemampuan kaca tempered dapat menjangkau tiga sampai lima kali lipat pada beban angin, desakan air, bentrokan serta pada perubahan temperatur yang tinggi. Bila pecah, pecahan kaca tempered berupa kecil-kecil serta tumpul, hingga begitu aman.
” Eksperimen telah kita kerjakan dengan ambil sampelnya. Waktu pecah akhirnya retak saja didalam kacanya. Meskipun diinjak akan tidak berhambur, lain dengan kaca beda, ” katanya.
” Tidak dikuatirkan roboh. Cuma kita mengontrol beberapa orang yang memijaknya serta untuk masuk tidak menggunakan alas kaki asal-asalan, ” lanjutnya.
Pembangunan Jembatan Kaca di Toraja Habis Rp 4 Miliar
Terpisah, Kepala pelaksana aktivitas, Yustinus Paembonan menyebutkan untuk menaiki kaca tidak diperbolehkan menggunakan sepatu.
related post : harga pompa air shimizu
” Kita ada siapkan sepatu spesial yang jumlahnya 20 gunakan serta di import segera dari negara China serta itu disiapkan oleh Dinas Parawisata Tana Toraja, ” tuturnya.
Terlebih dulu, Petinggi Pemuat Prinsip (PPK) Dinas Tata Ruangan Tana Toraja, Adisti Widya Sari menyebutkan bila jembatan usai pelaksanaannya, akan tidak dipakai demikian saja.
” Pengelola mesti siap untuk memerhatikan keamanan pengunjung jangan pernah berebutan memijak kaca, ” katanya.